Selasa, 24 Januari 2012

Tafsir dalam Sebuah Kesatuan Warna, KAMMI


Tafsir lambang KAMMI pertama kali di bahas di Muktamar Lampung tepatnya oleh Komisi C.
Pembuat draf tafsir lambang kammi adalah Yuli Widy Astono waktu itu masih menjabat ketua KAMMI Bogor.


Warna Dasar Putih adalah melambangkan kesucian

Globe Dunia Warna Biru Laut adalah melambangkan da’wah universal mencakup bumi Allah dimanapun kita berada

Tangan Kanan yang Mengangkat Globe Dunia adalah melambangkan da’wah KAMMI menggunakan kekuatan dalam mengemban da’wah ini

Lima Bunga Mawar Warna Merah yang Mengeliling Tangan adalah melambangkan kelembutan dalam berda’wah dan Lima Kuntum Bunga Mawar adalah melambangkan Rukun Islam.

Gradasi Warna Hijau adalah melambangkan tahapan – tahapan da’wah KAMMI dalam membumikan ajaran Islam di Bumi Allah.

Versi Komisariat UNP:
 
Lambang KAMMI terdiri atas :
  1. Warna dasar putih
  2. Peta negara indonesia berwarna hijau tua dengan latar belakang bola dunia berwarna biru laut.
  3. Lengan tangan kanan manusia yang kekar dengan jari-jari terbuka.
  4. Lima kuntum bunga mawar merah yang melingkar di lengan.
  5. Gradasi warna putih menuju hijau tua.
  6. Tulisan “KAMMI” dalam cetak tebal berwarna hijau tua.
Tafsir Lambang KAMMI adalah :
  1. Warna dasar putih menjelaskan kesucian perjuangan KAMMI yang dilandasi oleh nilai-nilai tauhid.
  2. Peta negara indonesia yang berwarna hijau melambangkan komitmen KAMMI dalam mempertahankan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia dan untuk mewujudkan masyarakat Islami di Indonesia
  3. Bola dunia yang berwarna biru cerah melambangkan Universitas nilai Islami yang KAMMI dakwahkan.
  4. Lengan tangan kanan manusia yang kekar dengan jari-jari terbuka menggambarkan komitmen perjuangan KAMMI melawan kebatilan dilakukan dengan segenap kekuatan.
  5. Gradasi putih menuju hijau tua melambangkan strategi pencapaian visi KAMMI yang dilakukan secara bertahap.
  6. Tulisan “KAMMI” bercetak tebal dengan warna hijau tua menjelaskan ketegasan KAMMI sebagai gerakan mahasiswa yang berasaskan Islam.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket

Kata Bijak

"Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang." (Imam Syafi'i)
 
Copyright (c) 2010 Jalan Perjuangan and Powered by Blogger.