Sabtu, 27 Oktober 2012

Cahaya Harapan

Malam ini adalah malam yang indah. Sinar rembulan tak seperti biasanya. Di sekelilingnya terdapat cahaya melingkar dengan sedikit warna pelangi. Ku terpana menatapnya. Bagus banget deh pokoknya. Dalam hati ini pun ku menyimpan cahaya harapan. Cahaya untuk selalu memberikan yang terbaik. Bagi diri sendiri, keluarga, sahabat, serta orang yang selalu setia mendampingiku dalam setiap langkah perjuangan.

Malam yang indah ini menaruh cahaya harapan yang amat besar pada sebuah mimpi. Mimpi akan kembalinya kejayaan negeri ini. Kejayaan umat. Ku ingin selalu berkontribusi untuk semuanya. Adikku, teman-temanku, dan semua yang bahkan belum mengenal diriku.

Terkadang dalam masa-masa ujian seperti ini pun ku masih sering mengeluh, malas belajar, tak mau berusaha maksimal. Bagaimana bisa diri ini menjadi cahaya yang menerangi alam raya? Menerangi diri sendiri saja kadang masih redup.

Akan tetapi tak boleh ada kata menyerah. Tak sanggup. Tak bisa. Semua kata itu haruslah lenyap dari hati dan pikiran seorang pejuang sejati. Meski baru menapaki langkah-langkah kecil. Walau baru sedikit keringat pengorbanan untuk orang-orang tercinta. Ku akan terus melangkah menuju cahaya harapan itu. Seperti kata Imam Syafi'i, "Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang."

Aku percaya harapan itu akan selalu ada. Ku ingin menjadi cahaya harapan itu. Sehingga dapat menyinari banyak harapan. Menambah intensitas cahaya yang sudah mulai redup. Untuk selalu dapat menerangi setiap harapan dan mimpi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Photobucket

Kata Bijak

"Berlelah-lelahlah, manisnya hidup terasa setelah berjuang." (Imam Syafi'i)
 
Copyright (c) 2010 Jalan Perjuangan and Powered by Blogger.